Selasa, 02 November 2010

Aku dan Gambarku

Aku sedang senang dan aku yakin.
Aku akan segera menorehkan garis dan bentuk pada benda tipis berwarna putih hasil akhir olahan jantung dunia yang memberikan dzat untuk aku hirup sebagai mana kodrat ku agar tetap hidup.

Aku mulai membuat 1 bulatan besar yang disusul 2 bulatan kecil didalam bulatan besar itu.
Lalu aku membuat 2 segitiga sama sisi dengan ukuran yang berbeda, 1 ku buat didalam bulatan besar tadi 1 lagi diatas bulatan besar itu.
kemudian aku membuat 3 buah sabit seperti pisang, 1 ku letakkan di dalam bulatan besar sementara yang 2 lagi aku buat diluar bulatan itu dengan sejajar.

aaa hahahahahaha hahaha, lucunyaaaa, aku tersenyum-senyum oleh hasil dari bentuk bentuk ini.
hahahaha..

Baiklah akan kulanjutkan lagi.
Kubuat bentuk bentuk lain dibawah bulatan besar tadi mulai dari garis garis hingga bentuk lainnya.
hore selesai hahaha hahaha..
Ahh TIDAAK, kenapa terlihat seperti orang orangan sawah, padahal imajinasiku menggambarkan sosok sosok manusia yang sedang ceria bermain.

Hmm, mungkin harus ada garis garis tegas tekstur yang keras bentuk bentuk kaku dan bermacam pola lain yang perlu ditambahkan.

Baiklah akan kulanjutkan lagi.
kuhapus rubah bentuk tadi dengan garis garis tegas tekstur yang keras bentuk bentuk kaku dan bermacam pola lain.
hmm selesai.
Aaahhh TIDAK TIDAK TIDAK, mengapa menjadi seperti robot, dimana kesalahnya?!

Hmm, mungkin aku harus melihat gambar gambar yang dibuat orang lain sebagai bahan acuan agar gambarku sesuai dengan imajinasi dan niat ku.

Baiklah aku mulai melihat lihat.
Yang ini bagus, tapi hampir seperti pinokio.
Haaaa, yang ini luar biasa, tapi kenapa cemberut semua tokoh tokoh nya.
Aduh yang ini jelek sekali.
Hahahaha hahaha, yang ini lucu sekali, kepala kepala mereka lebih besar dari tubuhnya.

Tapi haduuuuuuh, jadi mana yang tepat, tidak ada yang sesuai dengan keinginanku dan apa yang aku cari.

Sudahlah, aku tidak perduli akan jadi apa.
Aku hanya ingin menggambar dengan senang hati, tidak perduli garis tekstur bentuk dan pola atau sebagainya.

Baiklah aku mulai menggambar lagi, tak perduli apa jadinya nanti, aku hanya ingin menggambar dengan senang hati.
Garis garis ku torehkan dengan apa adanya, berbagai bentuk terbuat dengan aliran yang tidak dibentuk dengan berbagai ke khawatiran ku akan berbedanya ukuran penekanan garis bentuk tekstur pola ataupun esensi.

Semua mengalir begitu saja hingga aku bagai terpaku di kursi ini. kini aku terlalu menyukai gambar ini meskipun jauh dari karya seorang maestro, karena gambar ini memiliki keindahan dan keunggulan tersendiri.

Aku yakin setiap orang yang melihat akan berfikir sama, meskipun banyak kekurangan tapi aku merasakan kebahagian, karena tokoh tokoh pada gambar inipun seolah berkata; "aku tersenyum tanpa garis garis tekstur pola dan bentuk senyuman oleh torehan torehan dari imajinasimu tetapi jenis kertas dan proses yang kau lakukan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar