Selasa, 24 Juli 2012

Titik Cerah

Suatu hari, Aku,
Melupakan logika, lupa akan berfikir.
Melupakan norma, lupa akan guna batas.
Melupakan nurani, lupa akan guna kata hati.
Melupakan pengalaman, lupa akan guna pembelajaran.
Melupakan nilai sosial, lupa akan guna oranglain.

Di kemudian hari, Aku,
Berada di persimpangan ricuh dan ramai.
Berada di lereng - lereng pilihan.
Berada di ruang penuh keributan.
Berada di pusat kerusuhan.
Berada di jembatan tipu muslihat.

Di hari itu, Aku,
Tersesat.
Terjatuh.
Terpojok.
Terbelenggu.
Terpedaya.

Di hari ini, Aku di titik cerah semua masalah, Aku,
Kembali memakai logika, menggunakan kepala untuk berfikir.
Kembali menghargai norma, mengingat akan batas.
Kembali merasakan nurani, mendengarkan kata hati.
Kembali menoleh pengalaman, merealisasikan pembelajaran.
Kembali memperhitungkan nilai sosial, menyadari keberadaan oranglain.

Dan, Aku,
Mulai mengambil langkah, menjejaki lebih luas tapak kehidupan dunia, pada dimensi kenyataan.
Bersiap untuk berlari, mengejar ketertinggalan dari yang terlewati oleh pola pikir dan sudut pandang.
Berlari, untuk meraih bukan hanya mengejar.
Mengejar, dengan bernafas perlahan dalam ketenangan yang ter-arah.
Ketenangan dengan keleluasaan pandangan akan daratan, akan hutan, akan laut, akan udara dan langit, tanpa batas.
Berlari dalam awal sebuah titik cerah.

Dan, Aku,
Berlari...

Rabu, 21 Desember 2011

Jadikan aku seorang anak kecil kembali

aku berasal dari ketidak ber-adaan.
kalian membuatku ada, menjadi sosok, menjadi seseorang.
saat ini aku mulai merasa dan memiliki pemikiran sebagai seseorang.
saat dimana begitu banyak hal aku mengerti dan aku ketahui, aku dengar dan aku lihat.
saat aku pernah hingga sedang memiliki rasa kesepian, kosong, bimbang, bingung, bahagia.


aku punya mimpi, kalian punya mimpi.
aku adalah salah satu impian kalian, kalian adalah salah satu impianku.
aku punya hasrat, keinginan, kemauan.


kenangan kah? masa depan kah? masa lalu kah? cita-cita kah?
mana yang harus aku ingat dengan baik dikepala dan hati ini.
semua berputar tanpa arah, hanya waktu yang berputar searah, maju!


sering kali berharap yang terburuk datang untuk mengingatkan dan merubah keadaan.
seringkali tidak mampu melihat keadan menjadi lebih buruk lagi seperti yang aku bayangkan.


wahai waktu, kembalikan aku pada saat aku dan mereka dalam keadaan itu.
keadaan dimana aku ingin terus dan selalu seperti itu.
jadikan aku seorang anak kecil kembali.
agar mereka tetap hebat dan ku banggakan.


Senin, 05 Desember 2011

Aku Bingung

katanya, "dunia itu akan lebih indah dengan imajinasi".
katanya, "imajinasi itu dunia tanpa batas".
katanya, "batas itu penting untuk menjaga harmonisasi".
katanya, "harmonisasi itu sebuah keharusan dalam suatu keluarga".
katanya, "keluarga itu adalah salah satu anugrah dari tuhan".
katanya, "anugrah dari tuhan itu harus disyukuri".
katanya, "bersyukur adalah saat dimana segala sesuatu diterima dengan ikhlas".
katanya, "ke-ikhlasan itu datangnya dari hati".
katanya, "hati itu adalah adalah bagian termanusia dari manusia".
katanya, "manusia itu adalah mahluk yang selalu bertanya".
katanya, "bertanya itu wajar dikala kita bingung".
katanya, "bingung itu wujud dari ketidak seriusan dalam memahami sesuatu".
katanya, "memahami segala sesuatu harus secara menyeluruh".
katanya, "menyeluruh adalah utuh".
katanya, "utuh itu adalah ke-utama-an".
katanya, "ke-utama-an dari berbagai hal itu relatif".
katanya, "relatif itu harus dilihat dari satu fokus sudut pandang".
katanya, "sudut pandang itu adalah cara melihat".
katanya, "melihat itu butuh kepekaan".

terlalu banyak "katanya", Aku bingung!
saat ini sudah waktunya "kataku",...
tapi aku tetap bingung!
bingung mau berkata apa.

Selasa, 10 Mei 2011

Balut membalut tanda Seru

Saat tanda tanda seru terbalut dari kata-kata Nya Dia dan Mereka.
Kalian bingung,
Kalian bertanya,
Kalian berfikir,
Kalian memutuskan.

Saat tanda seru kalian dibalut oleh kata-kata Nya Dia dan Mereka.
Kalian berprasangka,
Kalian berperawakan,
Kalian bertindak,
Kalian bingung.

Kalian harus membuka mata,
Kalian harus membuka telinga,
Kalian harus membuka fikiran,
Kalian harus membuka hati.

Mata Kalian,
Telinga Kalian,
Fikiran Kalian,
Hati Kalian,
Menjadikan tanda seru milik kalian membalut kata-kata Nya Dia dan Mereka.

Sabtu, 12 Maret 2011

Cinta itu

Tak perduli akan rupa, sempurna atau berbalut hina.
Tak perduli akan kata, dari mereka dia atau dunia.

Cinta itu tentang hati.
Cinta itu tentang rasa.

Tak seperti sebuah janji, yang mudah diingkari.
Tak seperti berbicara, yang mudah dirangkai.

Cinta itu bukan ikatan.
Cinta itu bukan kata.

hanya manusia, manusia biasa.
tidak sempurna, apa adanya.

Cinta, kau agung dan tiada cela.
dan saat kau menghampiri, kau menyentuh jiwaku ini, kau terangi hidupku kini.
Cinta, kau buat ku melayang hingga tak mampu lagi menjejakkan kaki.
dan saat kau menghampiri, kau menyentuh jiwaku ini, kau terangi hidupku kini.

Cinta itu tentang hati.
Cinta itu tentang rasa.

Rabu, 26 Januari 2011

Cukup sampai disini

Aku mencintaimu,
Aku mengerti,
Aku lelah,
Aku bertahan,

Aku dzat yang disempurnakan Tuhan dengan segala kekurangan dan kelebihan, manusia.
Aku hidup dengan segala karunia yang diberikan Tuhan, rasa.
Aku tidak besar, tapi bukan berarti aku kecil, hati.
Aku tersenyum, bukan berarti aku baik baik saja, rupa.

Aku mencintaimu,
Aku mengerti,
Aku berfikir,
Cinta cukup sampai disini.

Sabtu, 15 Januari 2011

Merpati

Kabar pagi,
Jelujur benang hati dua merpati dan sang gagak yang mengintai dari kejauhan menarik ulur detak jantung, waktu kadang seolah terhenti dan terasa lama bertaut kembali.
Diam, entah merpati itu menunggu mati atau menunggu sang gagak pergi.

Kabar siang,
Sang gagak tepat berada diatas mayat salah satu merpati, merpati lain hanya mampu menatap dari kejauhan dengan rasa benci dan takut. Berfikir untuk menyerang namun terlalu penat akan rasa bersalah karena pergi melarikan diri.

Kabar sore,
Sang nazar berpesta, bukan hanya sang gagak yang mendapat mangsa.
Merpati telah menjadi bangkai siap saji, meski tanpa isi kepala akibat hancur menerjang gedung tinggi.

Kabar Malam,
Kumpulan merpati menghampiri se-ekor gagak dan nazar yang memangsa kawanan mereka untuk membalas dendam.
Sang gagak berkata "aku hanya menjalani apa yang menjadi kodratku, lalu apa salah ku?!",
Sang Nazar berkata "Aku tidak membunuhnya, ditelah mati saat aku mendatanginya, lalu apa salahku?!"
Para Merpati menyerang membabi buta, membunuh, tanpa memperdulikan celoteh lisan dan tulisan bahwa merpati adalah lambang cinta dan kasih sayang karena hal itulah yang menjadi alasan dari tindakan mereka.