Rabu, 21 Desember 2011

Jadikan aku seorang anak kecil kembali

aku berasal dari ketidak ber-adaan.
kalian membuatku ada, menjadi sosok, menjadi seseorang.
saat ini aku mulai merasa dan memiliki pemikiran sebagai seseorang.
saat dimana begitu banyak hal aku mengerti dan aku ketahui, aku dengar dan aku lihat.
saat aku pernah hingga sedang memiliki rasa kesepian, kosong, bimbang, bingung, bahagia.


aku punya mimpi, kalian punya mimpi.
aku adalah salah satu impian kalian, kalian adalah salah satu impianku.
aku punya hasrat, keinginan, kemauan.


kenangan kah? masa depan kah? masa lalu kah? cita-cita kah?
mana yang harus aku ingat dengan baik dikepala dan hati ini.
semua berputar tanpa arah, hanya waktu yang berputar searah, maju!


sering kali berharap yang terburuk datang untuk mengingatkan dan merubah keadaan.
seringkali tidak mampu melihat keadan menjadi lebih buruk lagi seperti yang aku bayangkan.


wahai waktu, kembalikan aku pada saat aku dan mereka dalam keadaan itu.
keadaan dimana aku ingin terus dan selalu seperti itu.
jadikan aku seorang anak kecil kembali.
agar mereka tetap hebat dan ku banggakan.


Senin, 05 Desember 2011

Aku Bingung

katanya, "dunia itu akan lebih indah dengan imajinasi".
katanya, "imajinasi itu dunia tanpa batas".
katanya, "batas itu penting untuk menjaga harmonisasi".
katanya, "harmonisasi itu sebuah keharusan dalam suatu keluarga".
katanya, "keluarga itu adalah salah satu anugrah dari tuhan".
katanya, "anugrah dari tuhan itu harus disyukuri".
katanya, "bersyukur adalah saat dimana segala sesuatu diterima dengan ikhlas".
katanya, "ke-ikhlasan itu datangnya dari hati".
katanya, "hati itu adalah adalah bagian termanusia dari manusia".
katanya, "manusia itu adalah mahluk yang selalu bertanya".
katanya, "bertanya itu wajar dikala kita bingung".
katanya, "bingung itu wujud dari ketidak seriusan dalam memahami sesuatu".
katanya, "memahami segala sesuatu harus secara menyeluruh".
katanya, "menyeluruh adalah utuh".
katanya, "utuh itu adalah ke-utama-an".
katanya, "ke-utama-an dari berbagai hal itu relatif".
katanya, "relatif itu harus dilihat dari satu fokus sudut pandang".
katanya, "sudut pandang itu adalah cara melihat".
katanya, "melihat itu butuh kepekaan".

terlalu banyak "katanya", Aku bingung!
saat ini sudah waktunya "kataku",...
tapi aku tetap bingung!
bingung mau berkata apa.