Sabtu, 15 Januari 2011

Merpati

Kabar pagi,
Jelujur benang hati dua merpati dan sang gagak yang mengintai dari kejauhan menarik ulur detak jantung, waktu kadang seolah terhenti dan terasa lama bertaut kembali.
Diam, entah merpati itu menunggu mati atau menunggu sang gagak pergi.

Kabar siang,
Sang gagak tepat berada diatas mayat salah satu merpati, merpati lain hanya mampu menatap dari kejauhan dengan rasa benci dan takut. Berfikir untuk menyerang namun terlalu penat akan rasa bersalah karena pergi melarikan diri.

Kabar sore,
Sang nazar berpesta, bukan hanya sang gagak yang mendapat mangsa.
Merpati telah menjadi bangkai siap saji, meski tanpa isi kepala akibat hancur menerjang gedung tinggi.

Kabar Malam,
Kumpulan merpati menghampiri se-ekor gagak dan nazar yang memangsa kawanan mereka untuk membalas dendam.
Sang gagak berkata "aku hanya menjalani apa yang menjadi kodratku, lalu apa salah ku?!",
Sang Nazar berkata "Aku tidak membunuhnya, ditelah mati saat aku mendatanginya, lalu apa salahku?!"
Para Merpati menyerang membabi buta, membunuh, tanpa memperdulikan celoteh lisan dan tulisan bahwa merpati adalah lambang cinta dan kasih sayang karena hal itulah yang menjadi alasan dari tindakan mereka.

1 komentar: