Minggu, 06 Juni 2010

Batas

entah suatu ketenangan yang terbuat dengan sengaja atau memang ketenangan yang tercipta dari apa yang diketahui atas sebuah perasaan dan situasi.

bukan situasi yang melegakan atau bahkan bukan situasi yang membahagiakan, situasi ini yang entah apa namanya, situasi dimana ternyata cinta telah menghilang diketahui. seakan tiada daya karena untuk berfikir mencoba mengejar kembalipun telah lelah sebelum mencoba, terlalu takut akan sikap dan sifat, terlalu pengecut akan sekitar.

wahai sang pencipta jika aku memang hambamu, jika engkau memang Dzat yang menciptakan ku, jika engkau memang mendengar dan mengetahui. berikanlah jalan untuk dapat menghanyutkan apa yang menjadi keresahan dihati ini, aku tahu tentang batasan, sering terdengar "engkau memberikan apa yang dibutuhkan tidak selalu yang diinginkan". bila menurut Mu sekedar helaian keinginan ku, bila menurut Mu bukan yang aku butuhkan, bila menurut hanya nafsu bukan cinta, maka ciptakanlah wahai Yang maha mencipta, ciptakanlah sebagai apa yang aku butuhkan, aku inginkan dan bukan nafsu.

aku mengerti batas wahai Pencipta, hanya ada satu cinta yaitu Engkau tapi bagaimana aku mencintai Mu bila aku kehilangan apa yang menurutku cinta.
Bantu diriku untuk mencintai diriMu.
Tunjukan padaku cara mengenalmu,
dengan cinta bukan rasa takut,
dengan kasih sayang bukan rasa kasihan,
dengan manis bukan pahit,
dengan indah bukan buruk,
dengan kebahagian bukan kesengsaraan,
dengan kenikmatan bukan rasa sakit,
dengan penerangan bukan kegelapan.

aku mengerti batas wahai Pencipta, aku yang selalu memohon dan Engkau yang selalu memberi.

aku mengerti batas wahai Pencipta. saat ini aku belum mengenal diriku, maka saat ini aku belum mengenalMu.
pengakuan ku atas dirimu, sebatas rasa takut bukan Cinta.

saat ini aku bertanya seharusnya apa yang dimiliki setiap ciptaan Mu terhadap Mu, Cinta atau Rasa takut?

saat ini aku bertanya, Cinta terhadap Engkau atau rasa Takut terhadap Engkau yang Engkau inginkan dari setiap ciptaanMu wahai Pencipta?

aku mengerti batas wahai Pencipta,
aku bukan hakim hanya pencari dan pengemis saat menghadap Mu
aku bukan jaksa penuntut hanya pencari dan pengemis saat menghadap Mu
aku tidak tahu asal ku, siapa aku, apa peranku, lalu bagaimana aku mengenalmu?

aku memang tidak tahu batas wahai Pencipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar