Senin, 01 November 2010

Baku hantam antar hati

Baku hantam antar hati.
Membuat pipi ini memerah dengan rona, membuat hati ini memerah dengan esensi mawar yang bersemi.
Rasa ini telah dicuri olehnya rasa baru yang menggantikan dia yang kukira segalanya.
Aku bahagia, sungguh.
Ini perasaan yang aku tunggu selama ini.

Baku hantam antar hati.
Membuatku selalu tersenyum meski diatas merananya perjalanan ini.
Perjalanan ini berliku liku dan berbatu, tapi aku sangat menikmatinya.
Ini adalah mata air yang aku tunggu ditengah dahagaku di padang pasir ini.
Aku bahagia, sungguh.
Ini perasaan yang aku cari selama ini.

Baku hantam antar hati.
Logika ini membuatku bergetar akan rasa takut dan bersalah.
Bagian terkecil dan terdalam hati ini berontak dan bertarung dengan bagian lain.
Keributan ini bergemuruh hingga ke kepalaku.
Mereka saling berteriak padaku.
Mereka saling merayuku.
Mereka saling menasehatiku.
Mereka saling meyakinkanku.

Baku hantam antar hati.
Senyumku terbata sekarang.
Kebahagianku perlahan menguap di udara karena panasnya gejolak dihati.
Rasa yang aku tinggalkan, menuntut untuk kembali di tempat dia seharusnya berada melalui rasa bersalah dan etika.

Baku hantam antar hati.
Siapa yang harus aku unggulkan?.
Mereka sama kuat meski dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda.

1 komentar: