Senin, 01 November 2010

Raja dan Kejayaannya

Aku marah, aku kecewa, aku sedih.
Latar belakang menjadi fiksi, dan khayalan menjadi realitas.

Kebodohan terulang lagi
Mengapa harus berucap, kata yang tidak ingin aku ucapkan.
Mengapa aku menjadi sosok yang aku hindari, sosok yang membuatku berlari saat dia datang.
Mengapa aku kembali ke masa kejayaannya itu.
Mengapa aku membiarkan diriku memiliki kejayaanya itu.

Maaf, aku melibatkanmu di kerajaan ini.
Maaf, aku melupakan apa yang seharusnya aku berikan.
Maaf.

Aku tidak akan berhenti disini, aku akan berjuang sekuatnya untuk merubah semua ini.
Ku harap engkau tetap tenang, semua akan berjalan seperti seharusnya.
Aku akan melawan waktu, aku akan melawan sosok itu, meskipun dunia akan menghancurkan aku setelah melawannya.

Aku akan selalu menjagamu.
Aku akan selalu ada disampingmu.
Aku akan selalu menjadi keinginanmu.

Maaf aku hampir melupakan kodrat takdir dan kewajibanku atas keberadaanmu.
Maaf aku telah membodohi diriku.
Tapi semua ini harus tak terulang lagi!.

Aku ingin teriak ditelingaku sendiri, dengan kata penuh caci maki dan hinaan.
Tapi aku harus tetap tenang, untuk menghancurkan kejayaan raja di kerajaan ini.
Pegang kata kata ku erat erat; "aku akan menghancurkan kejayaannya, akan aku rubah kerajaannya menjadi kerajaanku agar kau dapat bernafas tersenyum bermain di kerajaan yang seharusnya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar