Minggu, 31 Oktober 2010

Kenal atau Mengenali

Disebuah surau di kaki bukit tempat gejolak tawa air mata dan cerita,
sosok sosok bukan logika
wajah wajah bukan rasa
gerakan gerakan mencerminkan hati.

berpasang-pasang mata saling dihadapkan,
dengan tegas menatap, dengan lirikan, dengan bersembunyi hingga menghindar.

lalu apa yang terlihat?
apa yang kau lihat atas sosok wajah dan gerakan ku?
apa mungkin kesalahan besar saat aku menjadi sosok wajah dan bergerak dengan hati.

sudah saatnya menerima anugrah-anugrah yang diberikan Sang Pencipta,
ayo berbicara, mari tunjukan wajah yang sesungguhnya dan bergerak dengan yang seharusnya kau rasakan.
Aku tetaplah aku, jangan bersembunyi menghindar dan berlari.
Jangan buat aku bertanya kepada diriku sendiri "apakah kau mengenalku, bukan sekedar mengenali", karena hal yang tidak seharusnya.

Di masa, aku harus memilih akan pembatasan ruang dan waktu, di masa itu aku mengorbankan kepercayaan, pemikiran dan hati karena meng-inginkan hal yang naif, apa salah jika seorang manusia memiliki rasa dan pemikiran yang naif?

Apa kau mengenalku? salahkan rasa dan pemikiran naif ku? atau kau hanya mengenaliku?

Aku kejam sadis jahat tak punya perasaan, bagaimana dengan kau?

Kau marah sedih kesal atau kecewa? bagaimana dengan aku?

Dengan nada lirih aku bertanya, "apa kau mengenal ku?".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar